Jagalah Hutan Seblum Terlambat

doc_gftn_indonesiaKerusakan hutan yang terjadi memberikan akibat yang nyata bagi kehidupan manusia. Sekarang orang merasakan betapa pentingnya menjaga dan memelihara hutan karena begitu banyak bencana yang terjadi akibat kelalaian dan keserakahan manusia. Hutan diperlakukan semena-mena tanpa memikirkan dampak dan akibatnya ketika hutan menjadi rusak. Menjaga dan memelihara hutan dampaknya bukan saja untuk saat ini tetapi untuk masa depan anak dan cucu. Kerusakan hutan yang terjadi memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan sekitar.

Banyak penyuluhan telah dilakukan untuk menyadarkan masyarakat akan arti pentingnya manfaat hutan. Berbagai media dipergunakan untuk membuat iklan-iklan tentang penyelamatan hutan, kampanye lingkungan dilakukan dimana-mana, ditambah lagi artikel, makalah, paper maupun hasil penelitian oleh para ahli yang mengulas mengenai dampak dan akibat kerusakan hutan, namun semua itu belum juga sepenuhnya dapat menyadarkan masyarakat.
Kondisi hutan-hutan di Indonesia saat ini dalam keadaan krisis. Banyak tumbuhan dan binatang yang hidup di dalamnya terancam punah. Selain itu, masih banyak manusia dan kebudayaan yang menggantungkan hidupnya dari hutan juga ikut terancam. Tapi tidak semuanya merupakan kabar buruk.

Suatu kenyataan pahit, yang bisa kita lihat dari keadaan hutan tropis kita: pembalakan hutan secara liar (illegal logging) dan kebakaran hutan baik disengaja atau pun tidak. Pembalakan liar yang masih terus  terjadi di hutan sekitar Riau, Sumatera.
Entah sampai kapan hal-hal seperti ini terus berlangsung dan merusak tatanan ekosistem hutan serta mengancam keberadaan keanekaragaman hayati yang ada didalamnya. Tidak hanya para penghuni di hutan, tatanan sosial budaya masyarakat adat di sekitar pun menjadi turut terganggu. Dengan hilangnya hutan berarti hilang juga sumber kehidupan bagi sebagian rakyat Indonesia, karena hutan merupakan tempat mencari makanan, obat-obatan serta menjadi tumpuan hidup bagi sebagian besar rakyat khususnya yang bermukim di dekat hutan.
Manusia perusak lingkungan masih saja berkeliaran. Sudah saatnya segenap jajaran kementerian lingkungan hidup, para polisi hutan beserta peran masyarakat di sekitar hutan dioptimalkan jangan sampai peristiwa ini terus terulang lagi dan terulang lagi.

Berita Fahut

Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako Gelar Kuliah Umum “KONSERVASI EKOSISTEM DAS DALAM RANGKA KELESTARIAN FUNGSI HIDROLOGI”

Tondo, 12 Februari 2023 Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako menggelar kuliah umum "Konservasi Ekosistem DAS Dalam Rangka Kelesetarian Fungsi Hidrologi" di Gedung Pascasarjana Lantai 3. Kegiatan...

CALL OF PAPER SEMINAR NASIONAL – 2022

SEMINAR NASIONAL FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS TADULAKO 2022“Pengelolaan Sektor Kehutanan Sebagai Solusi Perubahan Iklim di Indonesia” Contac person :Abdul Hapid : 0811456397 (WA only)Budi Setiawan :...

Sebagai “Ketua Komite Konsultatif Daerah” Dekan Kehutanan Melakukan Diskusi Publik Untuk Keberlanjutan Program FIP II di Sulawesi Tengah

Palu (03//11). Bertempat di Kampoeng Nelayan, FIP II di KPH Dolago Tanggunung dan KPH Dampelas Tinombo melakukan rapat Komite Konsultatif. Pada rapat tersebut, dilakukan diskusi...

Dua Peneliti Berkebangsaan Jerman dan Venezuela Silahturahmi ke Fakultas Kehutanan

Tondo, (03/10). Senin siang, Dua peneliti berkebangsaan Jerman dan Venezuela melakukan kunjungan ke Fakultas Kehutanan UNTAD. Kedua peneliti tersebut diterima langsung oleh Dekan Dr. Ir....

Mahasiswa Fakultas Kehutanan-UNTAD Raih Medali Emas dalam ajang Kejuaraan Nasional Karate GOKASI Tahun 2022

Fahutan.untad.ac.id - Mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako Meraih Prestasi dalam ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Goju Ryu Karate-Do Shinbukan Indonesia (Gokasi) yang digelar di Kota...