Research Consortium FP III Sulawesi yang beranggotakan IPB University, University of Gottingen dan Tadulako University melakukan training “ The Use of Spatial Technology for Forest Resource Monitoring”. Training dilakukan di Gedung C Pascasarjana Universitas Tadulako secara hybrid selama dua hari (Jumat- sabtu/ 1-2 April). Peserta kegiatan training ini sebanyak 30 orang yang terdiri dari para pihak yang berhubungan langsung dalam pengelolaan kawasan hutan seperti, Balai Taman Nasional Lore Lindu, Balai Konservasi  Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah, BPDAS HL Palu-Poso, Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah, KPH Kulawi, KPH Sintuwu Maroso, KPH Dolago Tanggunung,  Konsultan FP III, dan akademisi Fakultas Kehutanan baik dari Universitas Tadulako maupun IPB University.

Dalam sambutannya, Ir. Jefri Susyafrianto, M.M selaku Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi KLHK melalui zoom meeting mengatakan bahwa “ Konsorsium riset ini merupakan salah satu dari 4 output yang akan dicapai dari program FP III di Sulawesi khususnya di kawasan TNLL”. Lebih lanjut, beliau berharap riset yang akan dilakukan ikut andil dalam  mencegah deforestasi dan pelepasan karbon di kawasan konservasi. Senada dengan Ir. Jefri,  Prof Cristoph Kleinn juga mengatakan “ bahwa topik penelitian yang akan dilakukan nantinya bisa dimanfaatkan khususnya dalam pengambilan kebijakan”. Selain itu, “riset konsorsium ini memberikan peluang khususnya kepada peneliti muda untuk mengembangkan kapasitas dirinya dalam penelitian yang nantinya bisa membantu pembuat kebijakan yang berorientasi terhadap riset” imbuh Dr. Tatang.

Training pada hari pertama berfokus kepada brainstorming, apa saja yang telah dilakukan oleh kawasan TNLL dalam mendukung iklim riset dikawasannya.  Fandi selaku pengawai BBTNL mengatakan “Di TNLL, kami telah membuat aplikasi yang diberi nama SIMRELI (Sistem Informasi Manajemen Lore Lindu) yang mendukung database di dalam kawasan Lore Lindu”. Lebih lanjut, “kami juga sudah memiliki 66 kamera trap yang aktif dan tersebar di beberapa titik, namun kendalanya kami belum bisa menganalisis data tersebut menjadi sebuah informasi yang enak dan nyaman untuk dibaca oleh publik”. Mendengar informasi tersebut, perwakilan dari University of Gottingen dan IPB University menaruh antusiasme begitu tinggi karena menjadi asesmen awal untuk mendukung riset di kawasan Lore Lindu.

              Pada hari kedua, kegiatan training penggunaan Google Earth Engine (GEE) and Open Source Data Spatial yang dipandu oleh Marry Mulligan mahasiswa S3 dari University of Gottingen. Dalam penjelasannya, Marri mengatakan “ GEE sangat berguna dalam spasial khususnya di bidang kehutanan, karena bisa menganalisis time series perubahan tutupan lahan, dan vegetasi di dalam kawasan”